Minggu, 31 Oktober 2010

kunjunga Keluarga Calon Jamaah Haji

Kendati telah berulang kali pihak keamanan Asrama Haji Embarkasi Medan mengingatkan agar keluarga calon jamaah haji agar tidak masuk kedalam lingkungan Asrama, namun hal itu tidak begitu diindakan oleh para keluarga calon jamaah. Tetap saja mereka masuk dalam linkungan Asrama Haji Embarkasi Medan. Foto// Didit Arjuna.

Indomaret Menjamur

Indomaret kian menjamur di Kota Medan. Seperti di Jalan Jamin Ginting Medan, Indomaret saling berhadapan, tentunya hal itu, menekan angka penjualan pedagan kecil yang berada disekitarnya. Foto// Didit Arjuna.

Pohon Bersandar di Kabel


Pohon kering yang bersandar pada kebel listeri milik PLN di kawasan Jalan Jamin Gunting Medan dapat membahayakan warga jika sewaktu-waktu kabel tersebut putus. Persoalan itu harus segera ditangani, sebelm terjadi hal yang tidak diinginkan. Foto// Didit Arjuna.

Roboh



Tidak dirawatnya dinding drainase yang rompal di Jalan Kater Raya Perumnas Simalingkar Medan dapat mengakobatkan terganggunya ruas jalan protokol. Sebab, berangsur rompalan atau longsoran tersebut kian hari kian melebar. Foto// Didit Arjuna.

Kamis, 28 Oktober 2010

Melanggar


Penutupan lorong kebakaran salah satu tindakan yang melanggar Perda Kota Medan. Seperti yang dilakukan pihak pengelola Hotel Kesawan Jalan Ahmad Yani Medan Sumatra Utara, Pemerintah harus mengambil tindakan secara tegas terhadap hal itu.

Selasa, 26 Oktober 2010

Warnet Menjamur dan Berubah Fungsi

Medan; Warung internet (Warnet) belakangan ini semakin menjamur di Kota Medan. Ternyata, tidak sedikit dari warnet-warnet itu yang disalah gunakan hingga berubah fungsi. 

Hasil Pantauan pada (26/10) dikawasan Jalan Jamin Ginting atau Kawasan Padang Bulan Medan, warnet tidak lagi digunakan sebagai sarana informasi yang positif. Melainkan, warnet dikawasan itu berubah menjadi ajang bermain game online.

Tentunya, game online yang umumnya digemari kaula muda maupun pelajar, secara tidak langsung menggiring penggunanya jauh dari hal positif. Bermain game online membuat penggunanya lupa akan waktu, sehingga melupakan kewajiban mereka sipengguna sebagi pelajar.

Parahnya lagi, tidak sedikit juga dari pengguna merasa sungkan berselancar disitus fulgar. Randahnya pengawasan membuat pemilik maupun operator tidak mebatasi pengunjung yang datang.

Kelihatanngya, para pengelola warnet hanya memandang dari segi bisnis semata. Mereka hanya berfikir matimatis meraih keuntungan besar. Tidak menutup kemungkinan , para operator maupun pemilik dengan sengaja menyediakan film yang mempertontonkan aurat.

Sebab, itu menjadi salah satu dayatarik maupun minat pengunjung agar datang kewarnet. Persoalan ini tentunya tidak dapat terus dibiarkan berlarut-larut. Pemerintah harus segera mengambil langkah tegas.

Menonton film yang berbau pornografi, sangat memicu para pelajar berperilaku menyimpang. Sebab, ketika belum waktunya mereka melihat yang seharusnya itu, menimbulkan rasa keingin tahuan yang tinggi.

Sehingga, tidak menutup kemungkinan mereka melakukan serta berupaya untuk mewujudkan hal itu, yakni apa yang mereka lihat dan lekat tertanam dalam piker mereka. Imajinasi untuk mewujudkan juga setiap harinya semakin besar. Tentunya semakin membawa mereka kearah yang negatif dan terjebak disana.

Ketika melintas jalanan di Kota Medan ketika malam hari. Tidak sedikit juga mata kita disuguhkan dengan pemandangan warnet yang terus saja buka hingga 24 jam penuh. Menilik kedalam ruang, cukup jarang pemandangan ruang warnet kosong.

Menurut informasi, lokasi yang juga cendrung dijadikan sebagai wadah penyedia layanan film porno. Salah satu lokasi antara lain di kawasan Jalan Muchtar Basri Medan. Warnet ini kerab padat oleh konsumennya.

Keduanya tidak jauh berbeda. Yakni kawasan kampus. Diamana kawasan itu didominasi para maha siswa.
Seorang pengguna jasa internet, yang menggunakan jasa layanan itu sebagai wadah informasi mengaku resah dengan kebiasaan keadaan tersebut. Namun menurutnya para mahasiswa semakin ramai saja mengunjung warnet yang terletak didepan kampus UMSU (Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) tersebut.

"Aku tahu benar, karena selama ini aku sering menggunakan fasilitas ini untuk mengakses informasi ataupun berkomunikasi dengan para teman, tetapi banyak orang yang menyalahgunakannya," Katanya.

Wanita itu juga menyampaikan, parahnya sering juga tampak beberapa anak sekolahan yang masih menggunakan seragam sekolah. Dan sepertinya pengelola sengaja menyediakan fasilitas itu untuk mendapatkan keuntungan sendiri. Ketika dirinya mempertanyakan keadaan itu kepada para anak sekolah itu, mereka hanya tersenyum dan diam.

Tidak jarang siswa SMA yang tepergok berciuman di bilik ruang-ruang warnet. Tentunya, jika pihak yangbertanggung jawab mengatasi persoalan ini melakukan razia banyak sekali video porno yang memang disediakan pengelolanya. Karena itu pengguna warnet tinggal menonton video tersebut.

Padahal, kita ketahui bersama. Telah terjadi beberapa kasus hilangnya pelajar wanita. Memang, wanita sangat rentan. Sebab, wanita sering dimasukkan dalam kategori mahluk lemah. Sangat mudah dipengarungi, dengan berbagai iming-iming.

Dari beberapa catatan tersebut. Umumnya disebabkan siwanita berkenalan dengan pengguna lainnya melalui jejaring persahabatan. Ketika bujuk rayu untuk bertemu peria yang sebelumnya tidak dikenal tadi telah merencanakan sesuatu yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh kita. Akhirnya yang tidak dinginkan terjadi.

Jika ini terus saja berlangsung, kedepannya tidak menutup kemungkinan semakin banyak generasi muda yang terjerumus kearah negatif. Tentunya, beban ini juga menjadi salah satu beban berat yang harus dipikul para orang tua.

Sejak dini, para orang tua harus sudah memikirkan cara maupun jalan keluar untuk mengatasi persoalan ini. Apakah harus membatasi anak mereka menggunakan sarana informasi seperti internet. Atau, membatasi warnet yang ada saat ini dan semakin menjamur.

Sudah tidak ada waktu untuk berfikir terlalu lama. Harus ada penanganan serta perhatian serius dari segala pihak, orang tua maupun pemerintah. Sebab keberadaannya tidak lagi dijalan-jalan protocol saja. Bahkan antara satu dengan yang lainnya berdekatan. Yakni beberapa meter saja. Seperti dikawaasn kampus. Adt.


Minggu, 24 Oktober 2010

Ganggu Warga


Lumpur galian tidak segera diangkat, warga jalan Kp Purba Perumnas Simalingar Medan resah. Sebab mengakibatkan bau saat hujan dan berabu ketika cuaca panas.

Isteri Selingkuh, Cambuk Keras Bagi BS

Persoalan perselingkuhan yang berapa waktu lalu sempat menjadi gunjingan warga, ternyata hingga saat ini masih terus saja bergulir dan menjadi perbincangan hangat ditengah masyarakat.

Padahal, mencuatnya persoalan itu , cukup memancing perhatian warga Perumnas Simalingkar Medan, kususnya warga Jalan Coklat atau yang lebih akrab disebut lapangan segitiga.

Awal terbongkarnya persoalan perselingkuhan itu, atas kecurigaan BS istrinya yang belakangan berbeda dari biasanya. Baginya kecurigaan itu sudah sejak lama ada dalam benaknya, namun waktu belum menjawab.

Namun ketika BS menemukan sejumlah pesan singkat yang diduga pesan itu dikirim peria lain selain dirinya, membuatnya berang, naik pitam dan tidak dapat menahan lagi emosinya yang mungkin telah lama terpendam.

Karena temuan itu, BS menghubungi langsung nomer tersebut dan meminta pria itu untuk datang kerumahnya. Ternyata pria yang dihubingi BS memenuhi panggilan itu.

Setelah peria yang dihubunginya itu samapai dikediaman BS, ternyata BS mengenal pria itu sutuhnya. Tidak lain tidak buka peria itu adalah ZL yang tinggal tidak jauh dari Kantor Lurah Perumnas Simalingkar Medan.

Diketahu, ZL tercatat sebagai salah satu karyawan di Bank CIMB Niaga, tepatnya Kawasan Lapangan Merdekan Medan. Warga setempat memang memandang ZL sebagi salah seorang yang memiliki perekonomian yang lumayan mapan.

Kerna itu, beberapa warga Coklat yang beruntung dapat dimasukkannya kerja. Tentunya hal itu cukup beberapa warga Coklat, yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan tetap, saat ini telah bekerja tetap. Itu karena bantuan ZL.

Entahlah, apakah persoalan yang sempat menggegerkan warga Coklat itu talah sampai ketelinga isteri ZL atau tidak, sampai saat ini belum dapat dipastikan. Diketahui, melalui sumber warga. Isteri ZL bekerja sebagai kepala Dokter gigi di Rumahsakit H Adammalik.

Masih menurut sumber yang layak dipercaya, dia menceritakan, beberapa waktu lalu dirinya sempat melihat keduanya berada di salah satu supermarket yang letaknya tidak jauh dari rumah ZL, dan kala itu malam hari.

Dia juga membeberkan, pada tahun ini ZL akan berangkat ketanah suci untuk menjalankan ibadah haji bersama isteri dan satu orang anaknya.

Persoalan itu juga menimbulkan pertanyan bagi warga, ZL diketahui akan menunaikan haji. Namun tetap memiliki hubungan dengan seorang wanita yang bukan isterinya. Tidak menutup kemungkinan memang, jika hubungan yang dilakukan mereka hanya sebatas membantu atau ada niat lain. Dari kejadian tersebut, warga menilai, kejadian itu salah satu cambuk bagi BS.

Masih menurut sumber yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan. ZL biasanya datang kelingkungan mereka dengan kendaraan roda dua tipe Suzuki jenis bebek. Biasanya, peria dengan postur tubuh tinggi itu datang sekedar menghabiskan waktu, ngopi atau makan mie sembari ngobrol. //Dia*

Awas Perguruan Tinggi Tak Berizin

Saat ini, ketika memilih perguruan tinggi yang ada di Kota Medan Sumatra Utara (sumut) harus betul-betul jeli. Sebab, menurut sumber dari Kordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) yang tidak ingin namanya disebutkan mengungkapkan. Kalau saat ini masih ada perguruan tinggi yang tidak memiliki izin sah.

Apakah izin tersebut dari Kopertis atau Dikti. Kendati tidak mengantongi izin, namun perguruan tinggi swasta Generasi Muda Mandiri yang berada dikawasan Jalan Jamin Ginting atau yang biasa disebut Padang bulan Medan Sumut itu nekat beroprasi, menjaring pelajar.

Ketika melakukan penyusuran September 2010, ternyata apa yang diutarakan sumber tersebut tidak meleset. Salah seorang yang bertugas menerima mahasiswa baru dikampus itu malah sempat mengatakan, kalau pada akhir tahun ini (2010) pihaknya akan melakukan meja hijau.

Dikatakannya, jika ingin mengambil jalan pintas, biaya yangharus dibayar tidak mencapai angka Rp 12 juta. Namun tidak kurang dari Rp 6 Juta.

Bahkan yang lebi menarik, jika memberikan dari mana sumber informasi didapat dia akan memberikan potongan harga.

Kemudian, dia juga melakukan perhitungan ulang biaya untuk perbandingan. Ketika melakukan perhitungan, jika harus mengikuti aktifitas perkuliahan normal, biaya yang dikelurkan mencapai angka dua belas jutaan. Namun, jika mengurus jalur kusus, maha siswa dikenakan biaya lebih ringan ketimbang harus mengikuti aktifitas perkuliahan normal.

Dia menganjurkan, jika ingin cepat selesai, agar segera mempersiapkan kelengkapan yang dubutuhkan. Demikian juga dengan bayaran. Jika sudah dilakukan pembeyaran mereka akan segera menyiapkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).

Kemudian, langkah sekanjutnya, setelah itu, jika seluruhnya sudah diselesaikan, meraka akan melakukan perhitungan mundur. Hal itu dianggap perlu, kerena untuk membuat data seolah kuta masuk pada tahun atau bulan yang telah dihitung mundur oleh mereka. Tidak perlu repot memang.

Dalam persoalan ini bagi mahasiswa yang telah meyiapkan dananya tinggal terima jadi. Mereka telah mengatur keseluruhannya. Salah seorang pihak Kopertis yang memberikan keterangan mengaku, perguruan tinggi Generasi Muda memang sudah sejak lama menjadi sasaran Kopertis. Kerana itu, yayasan tersebut sudah beberapa kali pindah. //Dia*

Awasi Penerimaan CPNS Tahun 2010

Medan; Indikasi kecurangan yang sudah, sedang dan akan terjadi dalam penyelenggaraan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipis (CPNS) di seluruh wilayah Sumut dan Medan dalam waktu dekat ini, harus dijaga ketat.

Penegasan itu disampaikan Sudhiarto selaku Ketua Pemantau Tingkat Wilayah (LPPP-NKRI) Minggu (24/10). Sehubungan pelaksanaan penerimaan CPNS di Sumut dan Medan yang sudah diambang pintu.

Dikatakannya, penyelenggaraan penerimaan CPNS diserahkan kepada masing-masing Kab/Kota sebagai pantia penerima, dalam hal ini Badan Kepegawaian daerah (BKD) yang menentukan lembaga/pendidikan/perguruan tinggi negeri sebagai instansi yang punya kewenangan membuat soal ujian dan menilai hasil ujian tersebut.

Pada penerimaan CPNS tahun 2009, jelasnya lagi, masih banyak keluhan masyarakat tentang indikasi kecurangan-kecurangan dan sampai saat ini belum ditindaklanjuti. Hal itu, karena pihak aparat hukum juga belum terlihat untuk berbuat untuk melakukan upaya pencegahan.

Ditambahkannya, semakin ketatnya pengawasan dan gebrakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat pada pejabat dan legislatif melirik ajang ini sebagai lahan baru yang relativ tidak perlu dipertanggungawabkan.
Lebih menyedihkan lagi, kalau kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh pejabat penegak hukum di daerah ini untuk mengambil bagian dari permainan kotor sehingga kembali berjalan mulus.

Untuk itu, lanjutnya lagi, LKPP-NKRI Sumut berkomitmen untuk memantau, mengawasi dan memfokuskan mata rantai praktek kejahatan ini,

"Kami sudah menugaskan para pemantau di daerah-daerah untuk melakukan investigasi serta menerima pengaduan masyarakat. Kami juga menerima pengaduan masyarakat melalui telefon selular langsung maupun SMS di nomor 0821.60.600.234, untuk ditindaklanjuti, " tegas Sudhiarto. //Erw*

Kebakaran Pasar Sukaramai Menyiskan Luka Yang Dalam

Sistem Kelistrikan Pasar Sukaramai "Amburadul"

Medan; Kebakaran yang menimpa pasar Sukaramai Medan dan menghanguskan 886 kios dan stad belum lama ini, masih menyisakan luka yang panjang bagi pedagang. Pasca kebakaran, penyebab kebakaran pasar Sukaramai yang berlokasi di Jalan Ar Hakim ini masih mengudang seribu tanda tanya.

Artinya, alasan petir menyambar travo dan terjadi arus pendek kini dalam pemeriksaan labfor (laboratorium Porensik), masih mengundang tanda tanya dan rasa penasaran. Hasil investigasi dan keterangan yang dikumpulkan dilapangan, Minggu (24/10) menyebutkan, sistem kelistrikan yang ada di pasar Sukaramai amburadul dan sangar rawan pemicu terjadinya kebakaran.

Para pedagang di Lantai I pasar Sukaramai Medan, masing-masing memasukkan listrik ke kios sehingga tegangan atau voltasi arus yang masuk tinggi dan tidak terkontrol.
Tidak itu saja, pedagang yang membayar listrik langsung ke PLN ini memberikan atau menyewakan listrik lagi ke kios lain sehingga pemasangan kabel menjadi tidak menentu.

Dibandingkan dengan sistem kelistrikan yang terdapat di Pusat Pasar Medan, sangat berbeda. Pedagang di Pusat Pasar Medan setiap blok di bagi melalui panel. Artinya, arus listrik di kios terkontrol dan tidak ada sambungan listrik yang dalam menimbulkan bahaya kebakaran.

Seperti kejadian kebakaran di Pusar Pasar Medan beberapa tahun lalu dan menghanguskan kios ulos di Lantai I Pusat Pasar Medan, petugas jaga malam bertindak cepat dan mematikan listrik melalui panel yang sudah ada.

Hasilnya, kebakaran hanya terbatas hanya tiga kios ulos saja, sedangan kios lainnya yang jumlahnya ribuan berhasil diselamatkan dan tidak melebar seperti peristiwa yang terjadi di Pasar Sukaramai Medan.

Seandainya sistem kelistrikan antar kios yang berada di Pasar Sukaramai Medan memakai sistem pembagian panel dan tanggapnya petugas jaga malam kala itu berjaga, diyakini hal ini tidak akan terjadi.

Artinya, kebakaran pasar Sukaramai bisa diminimalisir dan tidak seperti sekarang ini hangus terpanggang secara keseluran dan ditaksir kerugian sampai miliyaran rupiah.
Untuk ke depan dan mengurangi peristiwa kebakaran di pasar lagi, sistem kelistrikan harus menggunakan sistem panel.

Pedagang juga tidak dibenarkan memakai arus PLN pribadi tanpa sepengetahuan PD Pasar Medan. Bagi pedagang yang membandel dan tidak memenuhi ketentuan yang dibuat PD Pasar Medan, diberikan sanksi. Hal ini untuk menghindari kebakaran seperti pasar Sukaramai Medan.

Enggan Berkomentar

Sementara Dirut PD Pasar Medan Mustafa Nasution yang ditemui untuk dimintai penjelasananya tentang penyebab kebakaran pasar Sukaramai Medan itu, enggan mengomentarinya, termasuk sistem kelistrikan yang tidak terkontrol melalui panel.

Alasanya, dia tidak mau berkomentar karena persoalan itu sedang ditangani oleh pihak kepolisian dan masih diselidiki di laboratorium foroensik kepolisian.

"Kita tunggu saja hasil dari forensik dan pasti diumumkan dalam waktu dekat ini," imbuh Mustafa.

Hal yang sama juga diucapkan Kacab I PD Pasar Medan Ir Agussyahputra. Dia mengatakan, tidak tahu penyebab kebakaran. Yang jelas, hal ini sudah ditangani polisi, katanya. //Erw*

Pertamina Harus Bertanggungjawab

Pertamina UPMS I Medan selaku BUMD di daerah ini, harus bertanggungjawab terhadap kecurangan pengurangan isi takaran di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sumut dan kota Medan.

Hasil investigasi dan keterangan yang kumpulkan, Minggu (24/10), Intertek badan pengawas milik Pertamina ini bertugas mengawasi takaran isi di SPBU. biasanya pemilik SPBU takut dan gerah dengan badan ini ketimbang Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Metrologi Medan.

Seperti yang diungkapkan salah seorang petugas pengisian BBM di salah satu SPBU di Jalan SM Raja Medan, Badan Intertek ini, secara berkala melakukan kontrol ke SPBU terutama melakukan tera mesin takaran.

Bagi SPBU yang melanggar ketentuan dan mesin takaran isi di atas ambang batas 3/mil akan dikenakan sanksi bisa berupa penghentian pasokan atau mengurangi jatah BBM ke SPBU tersebut.

Biasanya, jelasnya lagi, pihak SPBU akan takut dan menempuh upaya perdamaian bila pihak Intertek menemukan penyimpangan ini. Artinya, Badan Intertek ini lebih terfokus pada segi bisnis ketimbang hukum yang dijalankan pihak Metrologi Medan.

"Kalau Dinas Metrologi menentukan ambang batas isi takaran 5/mil sedangan Intertek 3/mil jadi Badan Intertek ini yang pertama kali bila menemukan kecurangan itu," tegasnya yang minta namanya tidak dituliskan.

Secara terpisah, Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Metrologi Medan Ir Sahat M Siahaan didampingi stafnya, Setia Tambunan selaku petugas volume ketika dikonfirmasikan di Medan mengaku.

Badan intertek milik Pertamina UPMS I Medan itu bertugas mengawasi takaran di Seluruh SPBU di Sumatera Utara dan Medan. Berdasarkan Undang-undang Nomor 2 tahun 1981 yakni tentang metrologi sanksi yang diberikan kepada pemilik SPBU yang melakukan kecurangan dan mengurangi literan dari mesin pengisi ke tangki kenderaan milik masyarakat, adalah denda kurungan 1 tahun penjara dan uang senilai Rp1 juta.

"Dalam mengawasi SPBU kita berdasarkan segi hukumnya saja sedangan bisnisnya ada pada Badan Intertek milik Pertamina UPMS I Medan," tegas Maringan.

Begitupun, jelasnya lagi, bila masyarakat atau konsumen ada yang telah dirugikan saat mengisi BBM ke tangki kenderannya dapat menghubungi pihak Dinas Metrologi Medan atau telefon 061-786-4461.

"Kami akan proses pengaduan masyarakat ini dan langsung ke SPBU untuk mencek kebenarannya dan mengenakan sanksi jika memang pelanggaran ini ditemukan," tegasnya.

Sedang Staf Humas Pertamina UPMS I Medan Rustam Aji ketika dikonfirmasikan mengaku badan Intertek ini mengawasi kecurangan yang terjadi di SPBU.

" Badan ini setiap saat memantau kecurangan yang terjadi di SPBU dan mencek keberadaan mesin takaran di SPBU," Kata Rustam.

Birokrasi Ketat

Pihak Pertamina UPMS I yang berkantor di Jalan Putri Hijau Medan, nampaknya melakukan birokrasi dan pengawasan ketat terhadap wartawan yang mau melakukan konfirmasi keseimbangan berita di kantor tersebut.

Wartawan yang datang, sebelumnya diseleksi ketat dan ditanyai apa keperluan secara mendatail. Setelah dicatat lalu dua petugas wanita dan pria itu menghubungi bidang Humas Rustam Adji yang berada di dalam ruangannya melalui pesawat telepon.

Setelah menunggu beberapa menit, staf Humas Pertamina ini dengan wajah ketat dan menunjukkan wibawa bagai seorang direktur keluar ruangan dan menuju ruangan depan.

"Sejak Humas Pertamina UPMS I dijabat Erika Fitri dan staf humasnya Rustam Aji ini, ada jarak antara wartawan dan Pertamina. Padahal, sebelumnya tidak seperti ini, " celetuk seorang wartawan harian di kota ini yang minta tidak ditulis namanya.

General Manager Pertamina UPMS I Medan, harus secepatnya melakukan perubahan atau memberikan pengarahan bagi bawahannya agar kesenjangan antara wartawan dengan Pertamina UPMS I Medan, tidak akan terjadi dan berlarut-larut.

"Wartawan saat ini enggan datang untuk konfirmasi ke kantor Pertamina, kalaupun bermaksud konfirmasi hanya melalui pesawat telepon saja," tegas wartawan lainnya. //Erw*

Jumat, 22 Oktober 2010

BPHI Meminta Dokter dan Petugas Lebih Ketat Awasai Jamaah

Berdasarkan catatan tim kesehatan haji Indonesia di Madinah, banyak pasien risiko tinggi (Risti) yang wafat di jalan. Atas kejadian tersebut, BPHI meminta kepada dokter kloter dan petugas sektor untuk lebih ketat mengawasi jamaah.

Hal tersebut tertuang dalam surat yang dikeluarkan Kantor Misi Haji Indonesia di Jeddah yang diterima MCH dari Balai Pengobatan Haji Indonesia Madinah, Kamis (21/10/2010).

Surat yang diteken Waka III Pelayanana Kesehatan PPIH Arab Saudi dr ChairulRadjab Nasution itu meminta kepada seluruh petugas di kloter dan sektor untuk memberikan pemahaman kepada jamaah risti untuk mengurangi kegiatan-kegiatan yang akan mempengaruhi kondisi kesehatannya.

Selain itu diharapkan kepada dokter sektor dan kloter untuk melakukanpemeriksaan secara periodik setiap harinya untuk memantau kondisi kesehatan jamaah Risti sehingga bisa dipastikan kondisi kesehatannya.

Seperti diketahui sudah 9 jamaah haji asal Indonesia yang wafat di Madinah.Sebagian besar dari jamaah tersebut masuk dalam kategori Risti dan wafat ketika usai atau sedang melaksanakan ibadah di Masjid Nabawi.

Kepala BPHI Madinah, dr Subagyo sudah menerapkan sistem jemput bola bagipasien yang masuk kategori Risti untuk dilakukan perawatan. Namun, dalam praktiknya di lapangan masih banyak jamaah Risti yang tidak terpantau kondisinya oleh petugas kesehatan. *

Hentikan Operasional Plat Hitam dan Blue Bird

Hentikan Operasional Plat Hitam dan Blue Bird

Jika di Istana Negara sekira ribuan masyarakat pada 20 oktober menggelar aksi mendesak Susilo Bambang Yudhoyono turun sebagai presiden karena dianggap gagal. Sama halnya di Sumatera Utara desakan dan kritisan terhadap pemerintah baik kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Kota maupun pemerintah kabupaten datang dari para supir.

Puluhan supir angkutan umum dan taksi yang menamakan diri, Keluarga Besar Supir dan Pemilik (Kesper) menggelar aksi mendesak pemerintah, menghentikan oprasional plat hitam mencari sewa, serta taksi Blue Bird, kemudian kutipan liar. di pelataran Pemko Jalan Raden Saleh, Rabu (20/10).

Dalam statementnya, Koordinator Aksi, Israel Situmeang menegaskan, pada era reformasi saat ini supir di eksploitasi oleh penguasa lewat kutipan-kutipan pajak kendaraan khususnya angkutan umum dan taksi.

Dibeberkannya, akibat dari kutipan-kutipan pajak kendaraan angkutan umum tersebut, pemilik atau supir angkutan umum harus merogoh koceknya 9 juta pertahun. Namun meski telah merogoh kocek sebesar itu, kenyamanan dalam berusaha tak ada jaminan dari pemerintah, khususnya dalam mencari sewa.

Artinya pemerintah dalam hal ini hanya mengutamakan kutipan-kutipan pajak dan tidak memikirkan kenyamanan masyarakat dalam menjalankan usaha khususnya para supir dan pemilik usaha jasa angkutan umum itu.

"Angkutan umum di luar pajak kendaraan, jelas-jelas telah membayar lebih pajak lainnya seperti Izin Trayek, Izin terminal sebagai legalitas untuk mencari sewa. Faktanya dilapangan masih harus berbenturan dengan perusahaan plat hitam yang tidak memiliki legalitas mencari sewa," ungkapnya.

Seharusnya, pemerintah maupun penegak hukum bisa menghargai kewajiban angkutan umum itu, membayar pajak untuk menyumbangkan PAD dengan memberikan jaminan terhadap kenyamanan berusaha.

Untuk itu, tegasnya, meminta pemerintah mencopot menteri perhubungan karena tidak dapat memberi kenyamanan dalam menjalankan tugasnya kepada masyarakat, dan tak mampu memenej angkutan jasa perhubungan baik antar kota maupun dalam kota, khsusunya di Sumatera Utara.

oleh karenanya, jelas Israel, pemerintah harus menghentikan pengeoperasian palat hitam yang mencari sewa seperti kendaraan jenis Inova, Kijang Kapusl, APV maupun L-300. Sehingga para supir dan pemilik angkutan umum tidak semakin terpuruk dalam menjalankan usahanya.

Selain itu, dia juga meminta pengehentian pengoperasian Taxi Blue Bird di kota Medan, pasalnya, jenis taksi merek dari negri jiran bambu tersebut, yang terbilang murah dapat merusak tatanan perekonomian secara menyeluruh yakni bagi pemilik dan supir taksi yang sebelumnya telah bersusah payah membangun usaha angkutan umum.

Artinya pemilik taksi lainnya di kota Medan yang saat ini berjumlah lebih kurang 700 armada dan sebelumnya telah menjalankan usahanya dengan menggunakan kendaraan produk jepang yang harganya terbilang mahal, tentunya akan merugi secara drastis dengan masuknya Blue Bird.

Selain merusak tatanan ekonomi para angkutan jasa umum, jalanan di kota Medan juga dinilai belum mampu menampung kepadatan armada saat ini, sehingga dengan masuknya armada blue bird secara besar-besaran hanya akan menambah kemacetan saja.